Lingga | Dugaan adanya kasus fiktif terkait pengadaan bibit tanaman pada tahun 2021 di Kabupaten Lingga mulai mencuat dan menyeret beberapa nama penting, termasuk Maratusholiha, istri Bupati Lingga. Namun, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Lingga segera memberikan klarifikasi untuk meluruskan isu yang beredar.
Kabid Kawasan Permukiman Disperkim Lingga, Sumarno, menjelaskan bahwa pengadaan bibit tanaman, termasuk bonsai, adalah bagian dari program mempercantik Ruang Terbuka Hijau (RTH) di beberapa lokasi strategis di Lingga, seperti Gedung Daerah Daik, Gedung Daerah Dabo, Taman Dabo, Ex Implement Timah Singkep, dan Pagoda Dabo Singkep. Ia menegaskan bahwa program ini tidak fiktif, dan proses pengadaannya dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
“Pengadaan bonsai pada tahun 2021 tidak dilakukan melalui e-katalog karena jenis tanaman ini bukan produk pabrikan, dan sistem Mbizz juga belum diberlakukan saat itu. Namun, pengadaan tetap dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK),” jelas Sumarno, Jum’at (4/10/2024)
Sumarno juga menambahkan bahwa pengadaan ini telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan tidak ditemukan penyimpangan. Dari anggaran yang disediakan sebesar Rp 290.440.000, realisasi mencapai Rp 288.179.446,- yang dicairkan melalui tujuh tahap melalui CV penyedia.
“BPK telah melakukan pemeriksaan secara rinci dan tidak ada temuan yang mencurigakan. Bibit tanaman juga sudah dicek keberadaannya di lapangan sesuai dengan peruntukannya,” tambahnya.
Kendati demikian, spekulasi yang berkembang mengaitkan nama Kepala Disperkim saat itu, Saparudin, yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPRD Lingga, serta Maratusholiha. Tuduhan ini dibantah oleh berbagai pihak, termasuk narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan. Mereka menilai bahwa spekulasi tersebut tidak berdasarkan fakta dan hanya memelintir informasi.
“Sangat disayangkan adanya spekulasi yang mengaitkan istri Bupati dalam dugaan kasus ini. Pernyataan tersebut tidak didukung bukti sah dan hanya memutarbalikkan fakta,” ujar narasumber tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa Maratusholiha justru dikenal sebagai sosok yang aktif membantu masyarakat, terutama dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) di Lingga. Banyak warga yang merasakan langsung dukungan dan bantuannya.
“Bantuan yang diberikan beliau sangat nyata, khususnya dalam pengembangan usaha kecil seperti yang saya alami sendiri. Sosok beliau sangat jauh berbeda dari apa yang digambarkan dalam spekulasi,” pungkasnya.