Batam | Kegiatan pemotongan bukit yang tengah berlangsung di Jalan Central Raya, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, menjadi sorotan tajam masyarakat, khususnya para pelaku usaha kuliner setempat.
Proyek yang telah berjalan hampir setahun ini dinilai mengabaikan dampak lingkungan, terutama polusi udara dan kebisingan, yang secara langsung merugikan para pengusaha di sekitar lokasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh awak media, proyek ini dikerjakan oleh salah satu perusahaan di Kota Batam. Namun, hal yang menjadi perhatian masyarakat adalah tidak adanya pemasangan papan informasi proyek yang biasanya memuat rincian izin, nomor proyek, serta identitas pihak yang terlibat dalam pengerjaan.
Ketiadaan papan informasi tersebut menimbulkan tanda tanya terkait legalitas dan transparansi dari proyek pemotongan bukit ini.
Seorang pelaku usaha kuliner di sekitar lokasi proyek yang tidak ingin disebutkan namanya, mengeluhkan dampak negatif yang dirasakan selama proyek berlangsung. Menurutnya, debu yang dihasilkan dari aktivitas pemotongan bukit dan suara bising alat berat menyebabkan tempat usahanya kehilangan pelanggan.
“Sudah hampir setahun pengerjaan ini berlangsung, menyebabkan usaha kuliner saya mulai sepi pengunjung. Debu yang beterbangan dan suara alat berat membuat pengunjung enggan datang,” ujar pemilik usaha tersebut kepada awak media, Rabu, 23 Oktober 2024.
Ia menambahkan, selain debu yang mengganggu kenyamanan pelanggan, karyawan di tempat usahanya pun harus bekerja lebih keras membersihkan debu yang menempel di meja dan kursi. Hingga saat ini, perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek tersebut belum memberikan solusi atau etika baik dalam menangani keluhan yang muncul.
“Kami belum pernah menerima solusi apapun dari pihak pengusaha. Dari awal saya perhatikan, tidak ada papan proyek yang dipasang. Ini menimbulkan pertanyaan, apakah proyek ini memiliki izin atau tidak,” pungkasnya.
Ia juga berharap, agar instansi terkait segera turun tangan untuk menindaklanjuti masalah dampak lingkungan yang ditimbulkan dari pengerjaan proyek tersebut.
Fenomena ini kembali menyoroti pentingnya transparansi dalam setiap proyek pembangunan, terutama yang berdampak langsung pada masyarakat dan pelaku usaha. Etika dalam pengerjaan proyek serta tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan menjadi prioritas, agar pembangunan tidak merugikan pihak lain.