HALBAR – Pelayanan publik di Kecamatan Loloda Tengah (Loteng), Halmahera Barat, belakangan ini menuai sorotan. Pasalnya, Camat Fabianus Atajalim jarang terlihat di kantor, sehingga roda pemerintahan berjalan tidak normal.
Sejumlah warga mengaku kesulitan saat membutuhkan pelayanan administrasi. Mereka menilai, kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat.
“Kami sudah sering kecewa. Camat lebih banyak di Jailolo daripada di sini. Akibatnya, masyarakat seperti ditinggalkan,”ungkap Asdian Taluke, pemuda setempat, Kamis (18/9/2025).
Ia meminta Bupati Halmahera Barat, James Uang, segera mengevaluasi kinerja camat. Menurutnya, camat sebagai ujung tombak pemerintahan di tingkat kecamatan semestinya hadir dan melayani masyarakat secara maksimal.
Tak hanya soal absensi camat, kondisi kantor Kecamatan Loteng juga turut menjadi perhatian. Bangunan yang tidak terawat, minim fasilitas, dan suasana sepi membuat kantor lebih menyerupai rumah kosong.
“Asal datang lihat, ini mirip rumah kebun, bukan kantor pemerintahan. Fasilitasnya sangat minim,” tegas Asdian.
Ia juga menilai, citra pemerintahan makin buruk karena kantor yang jauh dari pemukiman membuat suasana pelayanan semakin tidak kondusif.
Lebih jauh, Asdian mengingatkan adanya stigma lama bahwa Loloda kerap dianggap sebagai tempat pembuangan ASN maupun pejabat yang kalah politik. Ia berharap pemerintah daerah segera menghapus pandangan tersebut.
“Loloda harus diperhatikan serius. Pemerintahan JUJUR Jilid II jangan lagi membiarkan wilayah ini tertinggal, tapi hadir dengan pembangunan yang nyata,”pungkasnya.