Miris ! Bertahun-tahun Dibiarkan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Marina Kelurahan Tanjung Riau

Batam | Kondisi jalan utama di Marina, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang, semakin memprihatinkan. Bertahun-tahun tidak mendapatkan perbaikan, warga setempat menanam pohon pisang di sepanjang jalan berlubang sebagai bentuk protes. Jalan tersebut sering digenangi air, becek, dan berlumpur, terutama selama musim hujan.

Pantauan awak media, Jum’at (6/12/2024) Kerusakan jalan ini semakin parah akibat lalu lintas kendaraan proyek properti di sekitar lokasi. Hilir mudik truk dan alat berat membuat ruas jalan tanah yang sudah rusak menjadi lebih hancur. Jalan berlubang, genangan air, dan lumpur kini menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga yang melintasi jalan ini.

Jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tersebut merupakan jalur alternatif yang menghubungkan Marina City dan Jalan Diponegoro, Seitemiang. Selain itu, jalan ini juga menjadi akses penting bagi warga sekitar menuju Jalan Ahmad Dahlan. Sayangnya, hanya separuh ruas jalan yang telah disemenisasi, yakni dari depan Perumahan Widya Raya hingga Jalan Ahmad Dahlan. Sisa ruas jalan masih berupa jalan tanah yang rusak parah.

Syamsul, salah satu tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan harapannya agar pemerintah segera mengambil tindakan. “Kami sangat berharap jalan ini segera disemenisasi atau diaspal. Kondisinya sangat mengganggu aktivitas warga, terutama saat hujan,” kata Syamsul.

Lurah Tanjungriau, Syamsuddin, turut mengakui bahwa kerusakan jalan tersebut cukup serius. Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyampaikan usulan perbaikan jalan ini melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Namun, hingga kini usulan tersebut belum terealisasi.

“Kami terus berusaha agar perbaikan jalan ini masuk dalam prioritas pemerintah. Selain melalui Musrenbang, kami juga mencoba meminta dukungan dari pengembang proyek di sekitar lokasi. Proyek mereka sangat berdampak pada kerusakan jalan ini. Semoga ada tanggapan cepat,” ujar Syamsuddin.

Protes dengan menanam pohon pisang di jalan rusak ini menarik perhatian masyarakat luas. Aksi tersebut menjadi simbol ketidakpuasan warga terhadap lambannya respons pemerintah dalam menangani infrastruktur yang rusak.

Kondisi jalan yang buruk tidak hanya mengganggu aktivitas warga tetapi juga berdampak pada perekonomian lokal. Beberapa warga mengeluhkan sulitnya akses kendaraan, terutama untuk angkutan barang dan kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu, pengembang proyek properti yang dituding turut memperparah kerusakan jalan belum memberikan tanggapan resmi. Warga berharap pengembang juga bertanggung jawab dan berkontribusi dalam perbaikan jalan.

Diharapkan, aksi warga ini mampu mendorong pihak terkait untuk segera melakukan langkah konkret. Infrastruktur yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendukung aktivitas masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup di kawasan Tanjungriau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *