Masyarakat Sesalkan Perlakuan Oknum Security di PHR Rumbai. Ketua GMR : Kita Akan Layangkan Surat ke PHR.

Posmetroindonesia.com–Salah seorang masyarakat Kecamatan Rumbai sesalkan Perlakuan oknum security yang berjaga di gerbang Pertamina Hulu Rokan (PHR) Rumbai, Pekanbaru.

Hal tersebut diungkapkannya usai mendapatkan perlakuan tidak adil ketika ingin memasuki area PHR oleh oknum security yang diketahui merupakan karyawan Perusahaan security milik PT NAWAKARA PERKASA NUSANTARA

“Saya hampir setiap hari antar jemput anak saya ke dalam area PHR. Herannya baru kali dimintai Kartu Pengemudi” ungkapnya kepada awak media, Minggu (20/10/2024)

Dirinya menerangkan kronologis kejadian tersebut, yang mana ia merasa mendapatkan perlakuan tidak adil dan terkesan di olok-olok oleh oknum security tersebut

“Pada hari jumat lalu (18/10 2024) saya masuk kesini malah diminta Kartu Pengemudi. Anehnya lagi,ada masyarakat umum yang saya lihat masuk bebas tanpa harus meninggalkan tanda pengenal, Menurut saya ini tidak adil dong, Silahkan saja cek cctv pos masuk PHR dari Rumbai itu” kesalnya

Lanjutnya “Yang saya kesalkan juga oknum security yang terkesan tidak sopan dan seolah mengolok-olok saya. Boleh menegakkan aturan tapi harus adil, jangan pilih kasih”tambahnya

Mengenai kejadian tersebut Jimmy Febriandi Ketua Generasi Muda Rumbai turut menyoroti dan berkomentar mengenai kinerja security yang merupakan karyawan PT Nawakara Perkasa Nusantara itu.

“Kami melihat security di PHR kurang memiliki SDM yang bagus. Bahkan saya menduga oknum security pegawai dari PT Nawakara Perkasa ini ada yang terindikasi sebagai pengguna narkoba. Kami berfikir perusahaan ini tidak memberikan seleksi yg ketat terhadap calon karyawan yang masuk ke perusahaannya.”Cetusnya

“Kami mendapatkan laporan dari masyarakat yang mengatakan bahwa oknum security PT Nawakara Perkasa Nusantara ini terkesan mendiskreditkan dan berlaku tidak adil terhadap masyarakat umum yang ingin masuk kedalam area PT PHR. Ada masyarakat umum yang wajib meninggalkan tanda pengenal dan disaat bersamaan ada pula masyarakat umum yang mudah lewat begitu saja tanpa meninggalkan tanda pengenal. Tindakan ini sangat diskriminatif dan memalukan.” Tambahnya

Terakhir pihaknya akan melayangkan surat kepada Dirut PT. Pertamina Hulu Rokan agar kontrak kerjasamanya di cabut

“Jadi kami akan bersurat kepada Dirut pertamina beberapa hari kedepan agar perusahaan ini dicabut saja kontraknya dari PT PHR” tutupnya

Hingga berita ini diterbitkan awak media masih berusaha melakukan upaya konfirmasi kepada Pihak-pihak terkait, baik Itu PT Nawakara Perkasa Nusantara sebagai sub kontraktor dan juga pihak PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *