Mahasiswa UNRIKA Batam Ciptakan Alat HANTU MONYET untuk Pendeteksi dan Pengusir Monyet

Batam | Tim dari Program Studi Teknik Mesin Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam berhasil menciptakan inovasi teknologi untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani di Desa Sugie, Kecamatan Sugie Besar, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

Alat ini, yang dinamakan “Hantu Monyet,” dirancang untuk mengusir monyet liar yang sering merusak tanaman dan merugikan petani setempat.

Teknologi tersebut menggunakan microcontroller Raspberry Pi yang dilengkapi dengan webcam untuk mendeteksi keberadaan monyet di area perkebunan.

Saat sistem mendeteksi pergerakan yang dicurigai sebagai monyet, alat ini akan membunyikan suara tembakan dengan intensitas tinggi selama 8 detik, efektif mengusir hewan-hewan pengganggu tersebut.

Fardin Hasibuan, Sekretaris Program Studi Teknik Mesin Unrika Batam, menjelaskan, “Para petani mengeluhkan gangguan monyet di perkebunan, dan kami berpikir bagaimana menciptakan alat yang bisa mengatasi persoalan tersebut.”

Tim pengembang terdiri dari dosen dan mahasiswa Unrika, termasuk Fardin Hasibuan, Muhammad Irsyam, Harry Kurniawan, Wahyu Fernando, Muhammad Lyan Syaputra, M. Arif Delpero, dan Supriyadi.

Proyek ini merupakan bagian dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang didukung oleh Kemendikbudristek.

Instalasi dan uji coba alat dilakukan di beberapa titik strategis di area perkebunan Desa Sugie pada 5-10 Oktober 2024. Tim juga memberikan pelatihan kepada para petani tentang cara pengoperasian dan perawatan alat tersebut.

Muhammad Irsyam, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini, menegaskan komitmen tim untuk terus mendampingi para petani, “Kami berkomitmen untuk mendampingi para petani dalam memanfaatkan teknologi ini secara optimal.”

Kelompok Tani Sugi Mandiri di Desa Sugie menyambut baik inovasi ini, dengan harapan dapat menjadi solusi efektif dan efisien untuk masalah yang telah lama mereka hadapi.

Fardin menambahkan, “Kami berharap inovasi ini tidak hanya membantu para petani, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan riil di masyarakat.”

Keberhasilan proyek ini menunjukkan potensi kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan masyarakat dalam mengatasi tantangan lokal menggunakan solusi teknologi inovatif.
Diharapkan, “Hantu Monyet” dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi produktivitas pertanian di Desa Sugie dan mungkin diadopsi di daerah lain yang menghadapi masalah serupa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *