Batam | Koarmada I dan Lantamal IV Batam berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 10,3 kg serta menyita senjata api jenis Blank Gun.
Pengungkapan ini diumumkan dalam konferensi pers di Mako Lantamal IV Batam, Rabu, 23 Oktober 2024, dipimpin oleh Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Yoos Suryono H, didampingi Komandan Lantamal IV, Laksamana Pertama TNI Tjatur Soniarto.
Laksamana Muda TNI Yoos Suryono H menjelaskan bahwa penangkapan terjadi pada Minggu, 20 Oktober 2024, sekitar pukul 21.47 WIB. Petugas menggagalkan upaya penyelundupan narkotika dari Malaysia menuju Indonesia menggunakan boat jenis slodang bermesin 85 PK.
Dari operasi tersebut, diamankan sabu-sabu seberat 10.345 gram, satu senjata Blank Gun, 86 butir peluru, serta satu tersangka berinisial ND (49 tahun) yang diduga berperan sebagai kurir.
“Barang bukti yang ditemukan diuji menggunakan narco-test jenis NIK oleh tim Bea Cukai, dan hasilnya positif mengandung metamfetamin. Tim BNN Kepri juga mengonfirmasi hasil ini dengan alat Scientific Thermo jenis Trunarc, yang menunjukkan bahwa 10 bungkus kemasan putih tersebut positif mengandung metamfetamin,” ungkapnya.
Laksamana Muda TNI Yoos menyampaikan apresiasinya atas sinergitas antara TNI AL, Polri, Bea Cukai, dan BNN dalam operasi ini.
“Kerja sama ini telah menyelamatkan puluhan ribu nyawa dan menjadi bukti nyata kolaborasi antar-instansi dalam mengatasi tindak pidana narkotika di laut. Kami akan terus meningkatkan kolaborasi ini demi menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah perairan kita,” ujarnya.
Kapolda Kepri, Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah, juga memuji keberhasilan operasi ini dan menekankan pentingnya kerja sama antar lembaga dalam menghadapi penyelundupan narkotika yang semakin kompleks.
“Ini adalah bentuk join operation yang sangat efektif. Kolaborasi seperti ini akan terus kita tingkatkan untuk melindungi masyarakat,” tegasnya.
Keberhasilan ini menyoroti pentingnya sinergi lintas lembaga dalam menjaga keamanan perbatasan, khususnya di wilayah Kepri yang kerap menjadi jalur penyelundupan.
“Harapan kami, sinergi ini semakin kuat untuk mencegah barang-barang terlarang masuk ke negara kita,” tambahnya.
Operasi ini menjadi bukti nyata pentingnya kerja sama dalam menjaga wilayah perairan Indonesia dari ancaman narkotika dan kejahatan lintas batas.