Kejati Kepri Belum Terima Limpahan Penyidikan Judi Online di Apartemen Aston Batam

Batam | Satu bulan lebih pasca penyidikan dugaan judi online di Apartemen Aston Batam, Pelita Lubukbaja hingga kini berkas perkara belum dilimpahkan Penyidik Polda Kepri ke Kejaksaan Tinggi Kepri. Namun, SPDP terkait perkara dengan 11 tersangka ini sudah diterima sejak akhir bulan November lalu.

Kasi Penkum Kejati Kepri Yusnar Yusuf mengatakan pihaknya belum sama sekali menerima tahap 1 dari dugaan judi online di apartemen mewah kawasan Lubukbaja itu.

“Untuk tahap 1 belum kami terima, sedangkan SPDP sudah,” ujar Yusnar saat dikonfirmasi, Selasa (31/12/2024)

Menurut dia, pihaknya hanya bisa menunggu pelimpahan berkas atau tahap 1 dari penyidikan tersebut yang dilakukan oleh Ditreskrimum Polda Kepri sejak bulan November lalu.

“Intinya kami menunggu,” tegasnya.

Sebelumnya, Polda Kepri menggrebek 2 unit kamar di Apartemen Aston Batam, Pelita, Jumat (22/11) sore. Kamar yang berada di lantai 2 dan 17 tersebut dijadikan markas pengoperasian judi online (judol).

Penggerebekan dipimpin langsung oleh Kapolda Kepri, Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah, Wakapolda Kepri, Brigjen Pol Asep Safrudin, dan Dirreskrimum Polda Kepri, Kombes Pol Dony Alexander.

Polisi terlihat mendatangi kamar bernomor 12 pada lantai 2, dan di lantai 17 di kamar nomor 02. Dari lokasi, polisi menangkap 2 pemilik server CW, 24, dan DN, 23, serta 9 orang operator.

Dalam kasus ini, penyidik menetapkan 11 tersangka. Selain Chandra dan Dinda, para operator yang ditetapkan tersangka yakni Aldi Bahruddin, Feri Julianda Putra, Andi Ismail, Zidane Akbar, Wawan Frimansyah, Aji Danu Darmawan, Sahrul Firmansyah, Ilham, serta Arif Fadillah.

Sementara, Chandra Wijaya alias Monster, pemilik markas judi online (judol) di Apartemen Aston Batam, Pelita, Lubuk Baja pernah bekerja sebagai operator judol di Kamboja. Bahkan, warga Kampung Utama ini membeli link judol tersebut untuk dioperasikan di Batam.

Chandra membeli 3 link, masing-masing link dengan harga 1.000 USD. Adapun 3 link tersebut Hamsawin, Forwin87, dan Botakwin. Setiap situs melayani ratusan permainan, seperti slot, sabung ayam, domino, dan biliard.

Usai mendapatkan link, Chandra kembali ke Batam bekerjasama dengan teman wanitanya Dinda Nur Amalia. Mereka merekrut para pekerja yang berasal dari Jambi.

Untuk mencari target atau pemain, Chandra sudah mengantongi nomor dari database saat bekerja di Kamboja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *