Kapolsek Belakang Padang Iptu Sonny Fajri, SH., MH Himbau Para Nelayan dan Warga Belakang Padang Selalu Waspada Terkait Jebolnya Penakaran Buaya di Pulau Bulan

Belakang Padang | Pasca jebolnya pagar penangkaran buaya di Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Provinsi Kepri, warga yang tinggal di Pulau Belakang Padang dan pulau – pulau sekitarnya di Kecamatan Belakang Padang kini resah.

Hal tersebut karena buaya sering muncul ke permukaan laut. Tak cuma itu, ada juga buaya yang datang ke pemukiman warga, khususnya di Pulau Geranting dan Pulau Buluh, yang jaraknya cukup jauh dari Pulau Bulan dan lebih dekat ke Pulau Batam.

Video yang diterima awak media, memperlihatkan seekor buaya yang datang ke bawah rumah warga di Pulau Buluh. Buaya tersebut dengan santai berenang di bawah kolong rumah warga yang berada di atas laut. Meski warga sudah datang mengambil video, namun buaya tersebut terkesan tidak takut.

Selain di bawah rumah warga, buaya juga menampakkan dirinya diperairan laut Pulau Geranting.

Dengan adanya fenomena penemuan buaya dimana – mana yang meresahkan warga Belakang Padang dan Pulau sekitarnya, Kapolsek Belakang Padang Iptu Sonny Fajri, SH., MH menghimbau para nelayan dan masyarakat Kecamatan Belakang Padang yang melakukan aktivitas di Laut/Pantai agar selalu berhati – hati serta waspada terkait jebolnya penakaran buaya di Pulau Bulan.

Himbauan ini dikemas dalam bentuk konten/meme yang berisikan beberapa penekanan atau himbauan Kapolsek Belakang Padang kepada masyarakat Kecamatan Belakang Padang dan Pulau sekitarnya yakni :

Himbauan KAMTIBMAS Polsek Belakang Padang :

  1. Stop anak bermain/berenang di pantai
  2. Bagi nelayan agar selalu waspada saat beraktivitas
  3. Warga pengguna jasa boat pancung agar berhati-hati saat naik dan turun boat
  4. Jika melihat/menemukan buaya agar berkoordinasi dengan pihak terkait

“Keselamatan masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Belakang Padang merupakan prioritas utama. Waspada adalah bentuk perlindungan diri dan sesama, dan semua pihak dihimbau untuk memperhatikan dan melaksanakan himbauan ini, Kami dari Polsek Belakang Padang dibantu oleh instansi terkait akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan situasi, informasi terkini akan terus disampaikan kepada masyarakat untuk memastikan bahwa semua orang dapat mengambil langkah-langkah yang tepat demi menjaga keselamatan mereka sendiri dan orang banyak,” ungkap Kapolsek Belakang Padang Iptu Sonny Fajri, SH., MH.

Sebagai informasi, dalam operasi gabungan yang melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Batam, warga setempat, perangkat kelurahan, dan kepolisian. Total sudah 7 ekor buaya yang ditangkap, baik dari warga dan pihak terkait lainnya.

Kepala BKSDA Batam, Tomy membenarkan penangkapan buaya itu. Ia mengatakan, total buaya yang berhasil ditangkap sudah tujuh ekor buaya.

“Ya betul, berkat kerja sama antara warga, kelurahan dan kepolisian, sudah ada tujuh ekor buaya berhasil ditangkap,” ujar Tomy, Rabu (15/1/2025).

Tomy menjelaskan, satu ekor ditangkap pada Senin (13/1/2025) di Pulau Mengkada kemudian pada Selasa (14/1/2025) tiga ekor lagi ditangkap juga di Pulau Mengkada.

“Hari ini (Rabu, 15/1/2024) kita juga berhasil menangkap tiga ekor, satu ekor di Pulau Buluh, satu ekor di Pulau Mengkada dan satu ekor lagi di Pulau Geranting,” ungkapnya.

Setelah ditangkap, buaya-buaya tersebut segera dikembalikan ke lokasi penangkarannya yang telah diperbaiki yakni di PT PJK di Pulau Bulan.

Ia menduga beberapa ekor buaya yang berhasil ditangkap itu bukan buaya penangkaran. Sebab, buaya penangkaran memiliki ciri-ciri ada potongan di bagian ekor.

“Kalau buaya penangkaran dia punya tanda, beda kalau buaya liar. Kalau buaya liar biasanya lebih buas,” ujarnya.

Tomy mengaku memahami betul tentang karakteristik kehidupan hewan buas buaya. Apalagi, ia lama berkecimpung di BKSDA.

Ia mengatakan, buaya penangkaran yang lepas tidak akan jauh dari lokasi penangkaran. Sebab buaya tersebut sudah terbiasa mendapat makanan dari penangkaran.

Ia melanjutkan, buaya yang lepas dari lokasi penangkaran PT PJK lebih dari lima ekor. Ia menyebutkan jumlah buaya yang lepas sekitar 10 ekor.

“Lebih dari lima ekor, sekitar 10 an ekor,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, lima ekor buaya yang diklaim perusahaan lepas dari penangkaran di Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *