BUTON SELATAN – Di sebuah rumah sederhana di Desa Tolando Jaya, Kecamatan Batuatas, Kabupaten Buton Seletan, suara tangis seorang bocah Umur 12 tahun bernama Wa Syifa menjadi pemandangan pilu bagi keluarganya.
Putri dari pasangan almarhum La Jasi dan Wa Evi itu kini berjuang melawan sakit akibat pembengkakan gusi pada rahang yang membuatnya sulit makan dan terus menahan nyeri.
Awalnya, sebelum Idul Adha lalu, Wa Syifa hanya mengalami sakit gigi biasa. Ia sempat dirawat beberapa hari di Puskesmas Batuatas Timur, namun tidak ada perubahan signifikan, Kondisinya malah semakin parah hingga harus dipulangkan ke rumah.
Sejak saat itu, Wa Syifa hanya bisa terbaring, kerap menangis kesakitan, bahkan meminta kepada ibunya untuk dibawa ke rumah sakit. Namun, keterbatasan biaya membuat sang ibu hanya bisa mengusap kepala putrinya, mencoba menenangkan meski hatinya sendiri hancur.
“Kami ingin sekali membawanya ke rumah sakit, tapi tidak ada biaya. Harapan kami hanya pada pemerintah agar bisa membantu pengobatan anak kami,”ungkap Wa Evi dengan mata berkaca-kaca, Sabtu,(13/9/2025).
Kini, keluarga besar Wa Syifa menitipkan doa dan harapan kepada Pemerintah Daerah Buton Selatan. Mereka percaya, uluran tangan pemerintah akan menjadi jalan bagi kesembuhan putri kecil mereka, agar kembali tersenyum dan bermain seperti anak-anak lain seusianya.
Jeritan Wa Syifa bukan hanya suara kesakitan seorang anak, melainkan juga seruan agar pemerintah hadir di tengah rakyat kecil yang membutuhkan perhatian.