Ini Penyebab Ribuan Ikan Mengapung di Singingi, Pemerintah Hentikan Operasional PT. SIM Untuk Sementara.

Posmetroindonesia.com–Ribuan ikan di sungai Singingi Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau mati mengapung, diduga tercemar limbah cair yang diduga berasal dari PKS milik PT SIM.

Dugaan limbah pabrik milik PT. SIM itu setalah salah seorang warga setempat menyusuri hulu sungai guna mencari sumber limbah yang masuk ke sungai itu.

“Ditemukan ada anak sungai yang keberadaan nya tidak jauh dari PKS milik PT SIM yang mengalir ke sungai singingi” Lapor E kepada awak media, Sabtu (24/05/2025) sore.

Dirinya mengungkapkan aliran air dari anak sungai tersebut telah tercemar dan berubah warna dan masuk ke sungai singingi.

“Ini saya kirimkan foto dan vidionya, air nya sudah berubah warna karena diduga karena limbah itu, dan mengalir langsung ke sungai singingi” Ucapnya sambil mengirimkan foto dan vidio yang dimaksud.

Sebelumnya saat dikonfirmasi pihak DLH kuansing telah melakukan pengecekan di lapangan, bahkan telah mengambil sampel air sungai yang tercemar.

“Sudah kita cek dilapangan, sample sudah di ambil, langkah cepat yang di ambil Pemerintah ialah menghentikan operasional pabrik untuk sementara”ungkap Delfides Gusti

Sementara itu, Pabrik Kelapa Sawit milik PT. Sawit Inti Makmur (SIM) itu diketahui belum memiliki izin kelayakan dalam pembuangan limbah. Pabrik yang masih seumur jagung tersebut juga masih dalam tahap uji coba dalam beroperasi.

E Masyarakat setempat berharap agar pabrik yang tidak mengikuti aturan atau melanggar aturan agar segera ditutup, karena sangat berdampak buruk dan merugikan masyarakat setempat.

“Kalau melanggar aturan tolong diberikan sanksi tegas, kalau seperti ini kan merugikan masyarakat banyak, tadi pun saya lihat masih ada buah masuk, itu tolong diawasi jangan kecolongan produksi di malam hari” Tutup E mengakhiri laporannya.

Vidio ikan mengapung berdurasi 00:10 detik, di aliran sungai singingi itu lantas menjadi viral di Media sosial.

Hingga kini pihak PT. SIM belum memberikan keterangan nya mengenai peristiwa tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *