Halmahera Selatan – Aktivitas tambang nikel di Site Obi Kawasi kembali menuai sorotan. Warga menilai kegiatan pertambangan di kawasan tersebut telah memberikan dampak serius terhadap lingkungan, sementara pemerintah dinilai belum mengambil langkah tegas.
Melalui unggahan di media sosial, sejumlah masyarakat menyampaikan keresahan mereka atas kondisi lingkungan yang kian memburuk. Air sungai di sekitar kawasan tambang disebut berubah warna, diduga akibat tercemar limbah tambang.
“Pemerintah yang seharusnya melindungi rakyat, malah lebih banyak melindungi kepentingan tambang. Ke mana arah kebijakan kita? Kita tidak butuh kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir orang,” tulis salah satu warga dalam unggahan tersebut.
Masyarakat mendesak agar pemerintah lebih berpihak kepada kepentingan rakyat dan kelestarian lingkungan. Mereka menilai kombinasi antara praktik tambang yang merusak dan pemerintah yang tidak berpihak adalah bencana bagi kehidupan warga sekitar.
“Kapan rakyat akan menjadi prioritas? Sudah saatnya kita bersuara untuk menuntut keadilan,” tegas warga dalam seruan terbuka tersebut.
Sejauh ini, pemerintah pusat maupun daerah belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan masyarakat mengenai kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang di Site Obi Kawasi.