Pembatasan BBM Subsidi 2024: Mobil Avanza hingga Pajero Dilarang Beli Pertalite dan Solar Mulai 1 Oktober

Jakarta | Mulai 1 Oktober 2024, sejumlah mobil tidak akan lagi bisa membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, termasuk kendaraan sekelas Toyota Avanza hingga Mitsubishi Pajero.

Pembatasan ini dikonfirmasi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebagai langkah untuk menyalurkan BBM secara lebih tepat sasaran.

“Memang ada rencana begitu (1 Oktober 2024). Karena begitu aturannya keluar, Permen-nya keluar, itu kan ada waktu untuk sosialisasi. Nah, waktu sosialisasi ini yang sekarang saya lagi bahas,” ujar Bahlil dalam keterangannya usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu.

Bahlil menjelaskan bahwa pembatasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa BBM bersubsidi disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Aturan ini nantinya akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen) yang akan mengatur kategori kendaraan yang diperbolehkan membeli BBM bersubsidi.

Salah satu kriteria yang akan digunakan dalam aturan tersebut adalah berdasarkan kapasitas mesin mobil atau Cubicle Centimeter (CC). Kendaraan dengan kapasitas mesin yang lebih besar akan dilarang membeli Pertalite maupun Solar subsidi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.400 CC tidak akan bisa lagi membeli Pertalite. Sementara itu, kendaraan berbahan bakar solar dengan kapasitas mesin di atas 2.000 CC juga akan terkena larangan untuk membeli Solar subsidi.

Daftar mobil pengguna bensin yang akan terdampak aturan ini berdasarkan kapasitas mesinnya:

1. Toyota Avanza (1.496 cc)
2. Honda BRV (1.498 cc)
3. Mitsubishi Xpander (1.499 cc)
4. Suzuki Ertiga (1.462 cc)
5. Mazda 2 (1.496 cc)
6. Nissan Livina (1.499 cc)
7. Hyundai Creta (1.497 cc)
8. Kia Seltos (1.498 cc)

Sementara untuk mobil pengguna solar yang terdampak pembatasan subsidi Solar adalah:

1. Toyota Fortuner (2.393 cc dan 2.755 cc)
2. Mitsubishi Pajero Sport (2.477 cc dan 2.442 cc)
3. Chevrolet Trailblazer (2.499 cc dan 2.500 cc)
4. Nissan Terra (2.488 cc)
5. Mazda CX-8 (2.488 cc)
6. Hyundai Santa Fe (2.151 cc)

Aturan ini diharapkan dapat membuat penyaluran BBM bersubsidi lebih efisien dan tepat sasaran, terutama bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah yang lebih membutuhkan subsidi tersebut.

Namun, pelaksanaan kebijakan ini akan melalui masa sosialisasi terlebih dahulu sebelum resmi diterapkan pada 1 Oktober 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *