Jakarta, 9 Agustus 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Masyarakat Adat Internasional yang jatuh pada 9 Agustus, pengusaha nasional Haji Robert memberikan pernyataan khusus yang menyoroti pentingnya penghormatan terhadap masyarakat adat sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.
Haji Robert, yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap masyarakat lokal di wilayah timur Indonesia, menyatakan bahwa masyarakat adat memiliki peran sentral dalam menjaga kelestarian lingkungan, tradisi, serta nilai-nilai kearifan lokal yang sudah diwariskan turun-temurun.
“Kita tidak boleh hanya melihat masyarakat adat sebagai masa lalu. Mereka adalah penjaga masa depan kita—penjaga hutan, air, dan tanah yang menjadi sumber kehidupan kita bersama,” ujar Haji Robert dalam pernyataan tertulisnya.
Menurutnya, pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak tanah ulayat serta kebudayaan masyarakat adat harus diperkuat dalam kebijakan nasional. Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak hanya memperingati Hari Masyarakat Adat secara seremonial, tetapi juga menjadikannya momentum refleksi dan aksi nyata.
Haji Robert selama ini dikenal aktif dalam kegiatan sosial di Papua dan Maluku Utara, termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat adat melalui program-program berkelanjutan yang menghormati nilai-nilai lokal.
“Pembangunan tidak boleh merampas identitas. Kita harus membangun bersama masyarakat adat, bukan di atas penderitaan mereka,” tegasnya.
Hari Masyarakat Adat Internasional yang diperingati setiap 9 Agustus ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 1994 sebagai pengakuan atas kontribusi dan tantangan yang dihadapi masyarakat adat di seluruh dunia.
Haji Robert berharap, ke depan pemerintah dan sektor swasta lebih aktif melibatkan komunitas adat dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan, khususnya dalam proyek-proyek yang berdampak langsung terhadap wilayah adat.