Dugaan Praktik Culas Perekrutan Honerer Dinas Pendidikan Kepri Terbongkar, Infonya Ada Instruksi Penarikan SK PTK Non ASN yang Bermasalah

Tanjung Pinang | Dugaan Praktik culas yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri dalam melakukan rekrutmen honorer yang dibungkus dalam perubahan status honorer komite atau sekolah terbongkar. Situasi ini, membuat Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri, Andi Agung kebakaran jenggot.

Berdasarkan informasi di internal Disdik Provinsi Kepri, terbongkarnya praktik culas dalam rekrutmen honorer di lingkungan Disdik Kepri ini membuat Kepala Sekolah (Kepsek) SMA/SMK Negeri mendapatkan tekanan. Karena dipaksa harus menerima.

“Situasinya, Pak Kadis seperti kebakaran jenggot bang. Kemarin sampai mengumpulkan Kepsek se Tanjungpinang. Insturksinya, untuk menarik SK PTK Non ASN yang bermasalah,” ujar pejabat yang mewanti-wanti namanya tidak sebutkan kepada awak media, Rabu (4/9/2024) di Tanjungpinang.

Ditanya apakah instruksi tersebut sudah dijalankan atau belum, ia mengaku tidak tahu pasti. Namun informasi lainnya, Kepsek dikabarkan dilarang merespon. Atas pemberitaan yang terbit, juga mengundang reaksi dari kelompok honorer PTK Non ASN.

“Karena untuk mendapatkan label sebagai PTK Non ASN harus dimulai dari honorer komite atau sekolah.Bukan dengan jalur kilat seperti sekarang ini,” tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran dan informasi yang dihimpun media ini, dari sejumlah SMA dan SMK Negeri di Tanjungpinang, ditemukan adanya nama-nama yang bukan berasal dari sekolah terkait.

“Kemarin masih ada yang datang membawa Surat Keputusan (SK) PTK Non ASN yang diserahkan ke Bagian Tata Usaha (TU) di sekolah kami,” ucap seorang Staf TU kepada awak media, Rabu (4/9/2024).

Konfirmasi Tak Direspon

Terpisah, terkait adanya temuan honorer baru yang direkrut, Kadisdik Provinsi Kepri, Andi Agung tidak memberikan respon apapun atas konfirmasi yang dilakukan media ini, Selasa (3/9) malam lalu. Meskipun pesan singkat tersebut sudah dibaca oleh Andi Agung.

Situasi ini, berbeda dengan sebelumnya, dimana ia dengan tegas membantah tidak ada rekrutmen honorer baru yang dilakukan Disdik Provinsi Kepri.

“Tidak benar informasi itu, kita tidak ada melakukan rekrutmen bos, hanya merubah status honorer komite atau sekolah menjadi PTK Non ASN Provinsi Kepri,” ujar Andi Agung.(zaki)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *