Batam | Gabungan kelompok masyarakat di Kota Batam berencana menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran pada 3-4 Desember 2024 terkait Pilkada 2024.
Gabungan kelompok yang akan melakukan aksi di Batam ini meliputi mahasiswa, siswa, buruh, petani, pedagang, dan masyarakat sipil.
Aksi ini akan dilakukan di dua tempat berbeda, yakni di Kantor Bawaslu dan KPU Kota Batam.
Koordinator Umum aksi, Binsar Hadomuan Pasaribu, mengatakan bahwa aksi ini merupakan respons atas pelaksanaan Pilkada Batam yang dinilai penuh dengan kejanggalan dan jauh dari nilai-nilai prinsip kepemiluan.
“Aksi kita ini terkait proses Pilkada oleh KPU dan Bawaslu. Menurut kami KPU tidak menjalankan tahapan-tahapan Pilkada dengan baik, bahkan jauh dari norma-norma yang diatur oleh prinsip kepemiluan. Pada hari H, banyak masyarakat keliru ke TPS, dan banyak yang tidak menerima undangan pemilih. Ini suatu keanehan,” ujar Binsar saat dikonfirmasi wartawan dikutip, Selasa (3/12/2024).
Dalam aksinya, pihaknya akan membawa lebih kurang 500 orang untuk unjuk rasa.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti lemahnya pengawasan Bawaslu terhadap pelanggaran pemilu, seperti dugaan kasus money politics dan penangkapan OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang menurutnya belum ditindak tegas hingga ke akar masalah.
“Untuk Bawaslu kami cukup kecewa, bahkan semakin cemas melihat demokrasi ini karena apa? Penindakan hukum yang tidak tegas, seperti KPU yang rasa-rasanya ada keberpihakan. Kesempatan dari masyarakat ini kan melihat dari terakhir itu sudah ditangani oleh Bawaslu, seperti penangkapan OTT dan lain-lain. Kita juga masih cemas akan dianulirlah oleh Bawaslu,” sambungnya
Ia menilai dugaan kasus money politics dan penangkapan OTT jelang Pilkada belum ditindak tegas hingga ke akar masalah.
“Penindakan hukum oleh Bawaslu yang tidak tegas. Jangan sampai pelaku di balik aksi money politics disembunyikan. Kasihan masyarakat, terutama ibu-ibu, yang menjadi korban permainan politik ini. Seharusnya pasangan calon terkait diseret juga,” tambahnya.
Masih kata Binsar, tuntutan aksi ini adalah mendesak Pilkada ulang di Kota Batam jika memungkinkan, agar proses demokrasi berjalan sesuai undang-undang.
“Kami mengkritik hasil kerja KPU dan menuntut jika memungkinkan untuk pilkada ulang ya kenapa tidak kan begitu kan,” bebernya.
Selain itu, mereka juga ingin memastikan Bawaslu menangani kasus pelanggaran pemilu dengan transparan dan adil.
“Titik kumpul aksi pukul 13:00 WIB di WTB untuk selanjutnya aksi pukul 15:00 WIB ke Bawaslu. Hari berikutnya ke Kantor KPU,” sebut Binsar.
Aksi tersebut direncanakan diikuti oleh ratusan massa dengan membawa spanduk, bendera merah putih dan organisasi, speaker, toa, mobil komando, dan alat peraga lainnya.
Sebagai informasi, Pilkada 2024 di Batam telah digelar serentak pada Rabu, 27 November 2024.
Hasil Pilkada 2024 di Batam, pasangan calon (paslon) Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura unggul atas lawannya Muhammad Rudi-Aunur Rafiq untuk Pilkada Kepri berdasarkan data real count KPU.
Masih dari sumber yang sama, untuk Pilkada Batam, paslon Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra unggul atas lawannya Nuryanto-Hardi Selamat Hood.