Jakarta | Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, mengusulkan agar pemilihan kepala desa (Pilkades) di Indonesia dilakukan melalui jalur partai politik.
Dalam rapat Baleg pada Kamis, 31 Oktober 2024, Doli mengungkapkan bahwa tingkat kompetisi dalam Pilkades sering kali sangat sengit, bahkan sering menimbulkan korban jiwa.
“Pemilihan ini bukan hanya untuk Pilpres atau anggota DPR, tapi juga kepala desa. Pilkades lebih dinamis, bahkan brutal,” ujar Doli.
Menurutnya, tingkat kerentanan dalam Pilkades lebih tinggi dibandingkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Oleh karena itu, usulan untuk melibatkan partai politik dalam Pilkades perlu dipertimbangkan lebih lanjut.
Doli, yang juga merupakan politisi Partai Golkar, menekankan bahwa tingkat persaingan yang tinggi di Pilkades menyebabkan banyak korban jiwa.
“Korban jiwa dalam Pilkades lebih banyak dibandingkan Pileg dan Pilkada. Karena itu, pengaturan yang lebih detail dibutuhkan,” ujarnya.
Doli juga menyoroti bahwa partai politik seharusnya tidak hanya berfokus pada Pilpres dan Pilkada, tetapi juga berperan di tingkat desa.
Menurutnya, Pilkades selama ini seolah-olah dianggap tidak politis, meskipun faktanya di lapangan sudah ada kompetisi serupa partai politik.
“Seolah-olah Pilkades tidak melibatkan partai politik, padahal para calon sudah mengidentifikasikan diri mereka dengan kelompok tertentu, meski dengan nama-nama partai yang unik,” tambah Doli.
Ia menyebut usulan ini bisa dibahas lebih lanjut saat pembahasan RUU Partai Politik.
Dalam kesempatan tersebut, Doli juga mengajak anggota DPR lain untuk mulai membicarakan kemungkinan membangun sistem politik yang lebih terstruktur hingga ke tingkat desa.